7/04/2011

Kekalahan Terindah

Sahabatku, mengakui kekalahan merupakan hal terberat bagiku, mungkin juga bagi kawan-kawan semua, kalah, menjadi kata yang menakutkan untuk didengar,apalagi bila berkaitan dengan urusan "hati", hal ini akan menjadi bagian terberat untuk mengakuinya, Aku pernah meminta pada satu hati untuk menjadi bagian senyum terindah pada hari-hariku, kemudian kita menunggu, berharap, bahkan aku lupa berapa lama waktu telah berlalu, tetap bertahan untuk memintanya, banyak kawan yang mengingatkan, banyak nasehat yang didengarkan, tapi selalu kita berpura-pura tuli, berpura-pura buta, tetap pada keinginan, meminta kepada hati itu.
Kalah, lalu berlari, tapi tidak ada tempat untuk bersembunyi,berbohong pada diri sendiri, kemudian, Aku belajar untuk mendengar, belajar untuk melihat, belajar untuk memahami, sampai saat ini, aku belum mengerti sepenuhnya apa kehendak Tuhan atas semuanya, tapi belajar berbesar hati jauh lebih baik, dan mengambil pendapat mungkin ini cara lain Tuhan mengajarkan kita. Kemudian kita harus mengakui bahwa kita kalah, tapi tak harus berlari, bangun dari kenyataan tapi tak harus pergi, benar kata bijak, betapa lemah beberapa jiwa dihadapan cinta.
Kalah, dan aku harus mengakuinya, berdamai dengan hati, berprasangka baik pada Tuhan, berlalu tapi tak harus pergi, berlalu tanpa rasa kebencian dan penyesalan. Dia tetaplah anugrah terindah yang dikenalkan Tuhan kepadaku untuk belajar banyak tentang rasa, tentang hati dan tentang kekalahan.