1/15/2010

Bukan apa-apa!!

Bukan karena lelah, aku menepi,,,
Bukan karena lupa, aku tak menyapa,,
Bukan karena resahku yang tak mampu menyelami
dalamnya hatimu, hingga aku berlalu,,,
bukan juga karena temaram, aku berhenti bertutur
tentang bintang padamu,,,.
Aku masih selalu ketepian itu, menemani senja menunggu malam,,
Meski tak pernah lagi Kuceritakan tentang riak lautan padamu,,,,
Bila jua bersua rindu pada temaram senja, tetaplah menunggu malam pada tepian serambiMu,,,Aku masih menitipkan hangatnya senyuman pada Bulan,,,
Bila selepas hujan tak kau temukan lagi pelangi ,,,??
Itu karena warnanya melebur dalam senyumanMu,,,
Aku,,,berhenti merangkai puisi untukmu ,,,,
bukan karena aku melupakanMu,,
tapi karena aku mencintai…!!!

Bogor, 10 Januari 2010

pada tepian

Pada tepian ini,
dulu,, ,,,,
Pernah Kutitipkan kenangan
tempat kita
Lalu…..
berbagi khayalan
tentang harapan pada panjang jalanan
Pada mimpi yang tak pernah kita sempurnakan
Pada tepian ini,
dulu..
Ada tawa dan keceriaan yang kita sisakan
Yang kini tak mampu lagi kumaknai
Pada tepian ini,
sekarang..
Hanya bualan yang disisakan
Kerana jalan telah sampai pada
persimpangan…

Bogor, February 2009.

1/13/2010

4 some 1

..Dalam Hujan Aku Melihat senyumanMu, Menepis setiap resah yang singgah.... ...dalam hujan Aku ingin melukis SenyumanMu, Agar menjadi Pelangi kala Rintiknya berlalu....Selepas Hujan, Aku masih melihat senyumanMu bersama Angin, Sejuk pada hembusannya, mencipta Warna pada Dinding sang Jingga !!

1/11/2010

Merenung Yukkk.....

Teman, coba renungkan penyampaian ini sebelum Anda mulai mengeluhkan berbagai hal yang terjadi dalam hidup Anda…

01]. Hari ini sebelum Anda mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

02]. Sebelum Anda mengeluh tentang rasa dari makanan yang Anda santap,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

03]. Sebelum Anda mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.

04]. Sebelum Anda mengeluh bahwa Anda buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.

05]. Sebelum Anda mengeluh tentang suami atau istri Anda,
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

06]. Hari ini sebelum Anda mengeluh tentang hidup Anda,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

07]. Sebelum Anda mengeluh tentang anak-anak Anda
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

08]. Sebelum Anda mengeluh tentang rumah Anda yang kotor karena pembantu tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

09]. Sebelum Anda mengeluh tentang jauhnya Anda telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan.

10]. Dan di saat Anda lelah dan mengeluh tentang pekerjaan Anda,
Pikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

11]. Sebelum Anda menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun didunia ini yang lepas dari berbuat salah...

12]. Kita semua menjawab kepada Sang Pencipta
Dan ketika Anda sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan, tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa Anda masih hidup !

a. Life is a gift

b. Live it…

c. Enjoy it…

d. Celebrate it…

e. And fulfill it.

13]. Cintai orang lain dengan perkataan dan perbuatanmu

14]. Cinta diciptakan tidak untuk disimpan atau disembunyikan

15]. Anda tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan,
Mereka cantik atau tampan karena Anda mencintainya,,,

16]. It’s true you don’t know what you’ve got until it’s gone,
but it’s also true You don’t know what you’ve been missing until it arrives!!!

Jadi……..berhentilah mengeluh, hadapilah manis pahitnya hidup dengan bersyukur terhadap semua yang telah Tuhan berikan….

Tetap Semangat!!
di copy dari group jelajah inbdonesia

1/06/2010

Riwayat Cinta dalam Secangkir Moka

Cerpen M Badri
Sudah sangat lama aku tidak menulis cerita tentang cinta. Maka ketika kau mengajakku berdiskusi persoalan purba itu, aku pun terpaksa membolak-balik riwayat yang terlanjur kubenamkan di palung labirin. Tapi tak apalah. Di usia kepala tujuh, aku masih mengingat banyak cerita yang bisa kubagikan kepadamu. Barangkali kita bisa saling berbagi cerita. Tentang cinta, atau apa saja yang ada dalam kepala indahmu.

Sebagai mahasiswi jurusan sastra yang terobsesi meneliti sastra lama, aku tak heran kalau kau suka berbagi cerita dengan lelaki tua sepertiku. Begitulah, tiba-tiba kau semakin akrab denganku. Hanya karena aku sangat hafal rahasia si Marquez yang terjebak sunyi selama 100 tahun. Atau kisah seppuku Mishima, si penulis eksentrik dari Negeri Sakura.
***

“Kamu tahu banyak hal, pak tua,” kata gadis nyentrik itu, sambil mengapit tas lusuh berbahan bekas pembungkus tepung terigu cap segi tiga biru.

“Aku bekas pencerita,” jawab lelaki tua itu dingin. Sesekali ia menyeruput moka dari cangkir porselen. Di sudut kafe bambu miliknya, di simpang tiga pinggiran kota.

Hampir setiap sore gadis itu menemuinya. Sekadar berbagi cerita atau berdiskusi tentang perkembangan penelitian sastra lamanya. Sebuah netbook mungil dikeluarkan dari tas. Di dalamnya ada ribuan file sastra klasik, mulai karya Raja Ali Haji, Soeman HS, Hamka, Sutan Takdir Alisjahbana, hingga pengembara macam Karl May dan Hemingway. Roman Siti Nurbaya versi e-book juga terselip di salah satu foldernya.