11/11/2010

Sebab Riakmu, resahku

Katamu, katakata berapungan menari diriak jiwa bersentuhan buih berlari..(FMA Jabbar),,kataku, riakmu hanya karena angin semusim,,tak mampu lgi kuselami jiwamu, sebab padamu tk kutemukan kedalaman, dan aku menepi kesudutsunyi,,resahku..(E Fahrie)

10/25/2010

lagi Iseng

"betapa Lemah beberapa Jiwa di hadapan Cinta,,update status seorang sahabat, membuat aku berhenti menggulirkan trackball HPku, mengulang kembali membaca statusnya, berusaha memahami maksud dan memaknainya menurut versiku, menyambung kalimat lalu seseorang mengungkapkan kata bijak padaku, "Jangan tanya alasan kenapa Aku mencintaimu !! membuat aku merenung, berusaha memaknai kalimat-kalimat tersebut,,
update status tersebut memaksaku menggeser trackball, memperhatikan komentar-komentarnya..Dalam cinta kita lemah, karena posisi jiwa kita salah,, dia mengungkapkan kata dari Anis Matta,,memang ternyata kita belum mampu memahami,,,sering kali yang paling mencintai kita tak menjadi yang paling kita cintai, dan mungkin pernah, yang paling kita cintai, membuat hati kita seperti ditusuk duri,,,(Salim A Fillah)

10/22/2010

Episode Hidup

Panjang jalan yang pasti telah kita lalui,,berbagai Lakon pun telah menjadi adat dan kebiasaan pada pribadi kita,,..Sebagian orang bilang ini Panggung Sandiwara,,tapi mungkin kita yang menjadi sutradaranya, kemudian menjadi pemain, bahkan sebagai pemeran utama, kita bisa memilih lakon, sebagai kesatria atau sebaliknya..sebagai pecundang,,!!
lalu bagaimana, ketika sang sutradara memaksa kita untuk kembali mengulang episode yang pernah kita lakoni,,padahal sutradaranya adalah kita sendiri !! ??...
ya sudah, lakoni saja !! ,,bukankah ini hanya panggung sandiwara !!

10/07/2010

Catatan tepian

Kutinggalkan bayangmu pada lautan
dan Kutenggelamkan bersama riak
tapi masih kau sisakan Resah pada tiap langkahku

Lalu, Kutenggelamkan kau dalam gelas-gelas kaca penuh Long Island
hingga gelap berlalu
Kuhempas Bayangmu dalam rentak suara musik
pada sudut malam tanpa tepian


Karena Aku tak ingin malam memaksaku mengingatmu

EF, Syawal. 1431

Catatan tepian

Pada Lautan,Kutinggalkan Bayangmu,,
meleburkannya bersama riak,,
agar tak lagi menjadi rindu pada tepian malamku

Selepas ini, ,
biarkan karena Tuhan yang mendekatkan atau menjauhkan kita
pada suratan yang dituliskan pada perjanjian lama,,,

Jika jua Takdir tak mempertemukan kita pada persimpangan yang sama
biarkan Aku memaknainya dengan cara berbeda,,

EF, Ramadhan.1431 H

3/10/2010

3/07/2010

Bait Sunyi

2/15/2010

KWATRIN SUNGAI SIAK (poet by M Badri)

perawan hutan menjelagalah di beranda
wangikan tingkap kayu berlumut
menjelma anyir perahu
di hulu sungai yang risau

letih memunguti serpih dedaunan
seperti serindit merangkai sarang
di batang sialang kering tak bercabang
seharian mengitari pagi dan petang

lihatlah, pancang tua patahkan kemudi
biduk lapuk memaki masa depan
tersuruk di turap berkarat
sebab deru tongkang terus menerjang

di celah ombak yang meruncing
karena kerumunan ikan merindukan ibu
sambil mengasah pisau
sampai berkilau di akar enau

ingin lahir dari ibu segala ibu
berhutan dan berahim sembilu
yang kini tak lagi hijau
ditetak perompak di hulu

perawan hutan menangislah
sampai air mata basahi tubuhmu
yang dihuni ikan-ikan
membatu karena limbah

o, akulah sungai kau muara
kucumbu di riak sajak
keruh menemani setiap kata
yang belum sempat terucap

saat angin menggarami petang
yang tersangkut tiang jembatan
rumah-rumah panggung
anak-anak membusung

karena lapar, ladang terbakar
tanah apak nasib terkapak
di rerimbun matamu
bersalju debu

dengarlah pekik siamang
lintang pukang
ketika aroma rimba tergadai
mesin-mesin industri

di tepi sungai siak
aku kembali bersajak
perawan hutan menepilah
sebelum rahimmu terbelah

kau lumut aku lumpur
bertemu di musim kemarau
anak kita getah
menangis di semak bakau

musim hujan tenggelamkan kampung
terkurung sejak pagi
serupa katak dalam tempurung
berhari-hari

kau sampan aku ikan
terjebak di semak paku
kita pun berdekapan
serupa karang dan air pasang

tiba di laut kita kesepian
tak ada lagi riuh tetabuhan
di sisi pelantar pelabuhan
tempat merayakan impian

pulanglah perawan hutan
di rumah kayumu yang melapuk
karena akulah lumut
di rambutmu yang gambut

Pekanbaru, 2007
Written at 1/17/2008 09:03:00 AM by badri.

Aku ingin bertutur
tentang resah,
tentang senyumanmu
yang tak mampu kumaknai,

Rasaku,
Tetap seperti ucapku dulu,,
Rindu itu,
Selalu bersua pada temaram senja,,

Hanya kata,,
Yang tak kuasa lagi aku tuturkan,,

2/07/2010

mencintai dengan cara yang berbeda.”

,,,,Ia sangat dekat tapi tak terjangkau,,cinta, bagaimanapun wujudnya, selalu mengutamakan kebaikan bagi yang dicintai. Jika ia memang takdirmu, waktu akan mempertemukan pada titik yang sama. Sepertinya kalimatku belum sempurna. Kini kutambahkan, jika ia bukan takdirmu, belajarlah untuk mencintai dengan cara yang berbeda....from a friend
Seorang sahabat, menandaiku dalam sebuah catatannya di Facebook,sebaris kata yang aku copy kembali dan aku ingin mencatatkannya diblog ini, jga dengan cara berbeda dengan harapan yang pada akhirnya juga akan ada keputusan bijak yang terbaik untuk semua...

manusia memang tak pernah sama, baik cara pandang, berbuat dan berpikir, mencintai, memberi dan memaknai,,,tpi terkadang cara menjadinya tidak selalu DINAMIS,,dalam artian mampu memaknai dengan hati,,sehingga melahirkan imaji yang begitu luas dan melahirkan kelapangan hati yang paling dalam..

menganai Cinta, tentang satu hal ini memang susah memberikan makna atau memaknai, karena kaitannya dengan rasa dan sanubari,,,JIKA IA BUKAN TAKDIRMU,BELAJARLAH MENCINTAI DENGAN CARA YANG BERBEDA,,kalimat yang menarik dari seorang teman tersebut,,,
mengenai cinta,memang sulit untuk menuliskannya,,Mencintai seseorang berarti kita memetuskan untuk memberi tanpa mengharap,tentang rasa,ketulusan dan tentang semua hal., satu ini akupun lagi belajar,,!! belajar,,yahh belajar,,,belajar mencintai,belajar dari orang yang kita cintai, kadang kita sering melupakan hal yang satu ini,mengambil pelajaran dan membiarkannya mengalir seperti awal ketika kita memutuskan untuk mencintai, sehingga bagaimanapun hasil akhirnya tak akan melahirkan Kebencian dan sakit hati, mencintai prosesnya dan mencintai dengan cara yang berbeda....

1/15/2010

Bukan apa-apa!!

Bukan karena lelah, aku menepi,,,
Bukan karena lupa, aku tak menyapa,,
Bukan karena resahku yang tak mampu menyelami
dalamnya hatimu, hingga aku berlalu,,,
bukan juga karena temaram, aku berhenti bertutur
tentang bintang padamu,,,.
Aku masih selalu ketepian itu, menemani senja menunggu malam,,
Meski tak pernah lagi Kuceritakan tentang riak lautan padamu,,,,
Bila jua bersua rindu pada temaram senja, tetaplah menunggu malam pada tepian serambiMu,,,Aku masih menitipkan hangatnya senyuman pada Bulan,,,
Bila selepas hujan tak kau temukan lagi pelangi ,,,??
Itu karena warnanya melebur dalam senyumanMu,,,
Aku,,,berhenti merangkai puisi untukmu ,,,,
bukan karena aku melupakanMu,,
tapi karena aku mencintai…!!!

Bogor, 10 Januari 2010

pada tepian

Pada tepian ini,
dulu,, ,,,,
Pernah Kutitipkan kenangan
tempat kita
Lalu…..
berbagi khayalan
tentang harapan pada panjang jalanan
Pada mimpi yang tak pernah kita sempurnakan
Pada tepian ini,
dulu..
Ada tawa dan keceriaan yang kita sisakan
Yang kini tak mampu lagi kumaknai
Pada tepian ini,
sekarang..
Hanya bualan yang disisakan
Kerana jalan telah sampai pada
persimpangan…

Bogor, February 2009.

1/13/2010

4 some 1

..Dalam Hujan Aku Melihat senyumanMu, Menepis setiap resah yang singgah.... ...dalam hujan Aku ingin melukis SenyumanMu, Agar menjadi Pelangi kala Rintiknya berlalu....Selepas Hujan, Aku masih melihat senyumanMu bersama Angin, Sejuk pada hembusannya, mencipta Warna pada Dinding sang Jingga !!

1/11/2010

Merenung Yukkk.....

Teman, coba renungkan penyampaian ini sebelum Anda mulai mengeluhkan berbagai hal yang terjadi dalam hidup Anda…

01]. Hari ini sebelum Anda mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

02]. Sebelum Anda mengeluh tentang rasa dari makanan yang Anda santap,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

03]. Sebelum Anda mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.

04]. Sebelum Anda mengeluh bahwa Anda buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.

05]. Sebelum Anda mengeluh tentang suami atau istri Anda,
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

06]. Hari ini sebelum Anda mengeluh tentang hidup Anda,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

07]. Sebelum Anda mengeluh tentang anak-anak Anda
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

08]. Sebelum Anda mengeluh tentang rumah Anda yang kotor karena pembantu tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

09]. Sebelum Anda mengeluh tentang jauhnya Anda telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan.

10]. Dan di saat Anda lelah dan mengeluh tentang pekerjaan Anda,
Pikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

11]. Sebelum Anda menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun didunia ini yang lepas dari berbuat salah...

12]. Kita semua menjawab kepada Sang Pencipta
Dan ketika Anda sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan, tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa Anda masih hidup !

a. Life is a gift

b. Live it…

c. Enjoy it…

d. Celebrate it…

e. And fulfill it.

13]. Cintai orang lain dengan perkataan dan perbuatanmu

14]. Cinta diciptakan tidak untuk disimpan atau disembunyikan

15]. Anda tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan,
Mereka cantik atau tampan karena Anda mencintainya,,,

16]. It’s true you don’t know what you’ve got until it’s gone,
but it’s also true You don’t know what you’ve been missing until it arrives!!!

Jadi……..berhentilah mengeluh, hadapilah manis pahitnya hidup dengan bersyukur terhadap semua yang telah Tuhan berikan….

Tetap Semangat!!
di copy dari group jelajah inbdonesia

1/06/2010

Riwayat Cinta dalam Secangkir Moka

Cerpen M Badri
Sudah sangat lama aku tidak menulis cerita tentang cinta. Maka ketika kau mengajakku berdiskusi persoalan purba itu, aku pun terpaksa membolak-balik riwayat yang terlanjur kubenamkan di palung labirin. Tapi tak apalah. Di usia kepala tujuh, aku masih mengingat banyak cerita yang bisa kubagikan kepadamu. Barangkali kita bisa saling berbagi cerita. Tentang cinta, atau apa saja yang ada dalam kepala indahmu.

Sebagai mahasiswi jurusan sastra yang terobsesi meneliti sastra lama, aku tak heran kalau kau suka berbagi cerita dengan lelaki tua sepertiku. Begitulah, tiba-tiba kau semakin akrab denganku. Hanya karena aku sangat hafal rahasia si Marquez yang terjebak sunyi selama 100 tahun. Atau kisah seppuku Mishima, si penulis eksentrik dari Negeri Sakura.
***

“Kamu tahu banyak hal, pak tua,” kata gadis nyentrik itu, sambil mengapit tas lusuh berbahan bekas pembungkus tepung terigu cap segi tiga biru.

“Aku bekas pencerita,” jawab lelaki tua itu dingin. Sesekali ia menyeruput moka dari cangkir porselen. Di sudut kafe bambu miliknya, di simpang tiga pinggiran kota.

Hampir setiap sore gadis itu menemuinya. Sekadar berbagi cerita atau berdiskusi tentang perkembangan penelitian sastra lamanya. Sebuah netbook mungil dikeluarkan dari tas. Di dalamnya ada ribuan file sastra klasik, mulai karya Raja Ali Haji, Soeman HS, Hamka, Sutan Takdir Alisjahbana, hingga pengembara macam Karl May dan Hemingway. Roman Siti Nurbaya versi e-book juga terselip di salah satu foldernya.